Faktor Internal Perubahan Sosial


Perubahan sosial terjadi karena dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial.

Perubahan Penduduk

Perubahan penduduk berarti bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu masyarakat. Hal itu bisa disebabkan oleh adanya kelahiran dan kematian, namun juga bisa karena adanya perpindahan penduduk, baik transmigrasi maupun urbanisasi.

Transmigrasi dan urbanisasi dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk daerah yang dituju, serta berkurangnya jumlah penduduk daerah yang ditinggalkan.

Akibatnya terjadi perubahan dalam struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi dan kelas sosial.

Konflik dalam Masyarakat

Suatu konflik yang kemudian disadari dapat memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut.

Apabila demikian, maka biasanya terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.

Contohnya
Konflik antarteman di sekolah. Konflik dapat merubah kepribadianorang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya jadimurung, pendiam, tidak mau bergaul, dan lain-lain. Namun
apabila orang-orang yang terlibat konflik sadar akan hal itu, maka mereka akan berusaha untuk memperbaiki keadaan itu agar lebih baik dari sebelumnya.

Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh

Masyarakat revolusi di Indonesia pada 17 Agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional.

Hal itu diikuti dengan berbagai perubahan mulai
dari lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.

Penemuan-Penemuan Baru

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan barang dan jasa semakin bertambah kompleks. Oleh karena itu, berbagai penemuan baru diciptakan oleh manusia untuk membantu atau memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi proses discovery, invention, dan inovasi.

1) Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa alat-alat baru ataupun ide-ide baru.

2) Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini dalam kehidupan nyata di masyarakat.

3) Inovasi atau proses pembaruan, yaitu proses panjang yang meliputi suatu penemuan unsur baru serta jalannya unsur baru dari diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh sebagian besar warga masyarakat.

Dalam penemuan baru memiliki sebuah pola, yaitu sebagai berikut:

1) Pola memancar
Artinya setiap penemuan baru memberi pengaruhi atau dampak kesegala arah. Pengaruh penemuan ini tidak hanya pada satu bidang, tetapi dapat meluas ke bidang lainnya. Contoh: penemuan satelit dapat berpengaruh ke berbagai bidang, diantaranya telekomunikasi dan pengamatan cuaca.

2) Pola menjalar
Artinya setiap penemuan baru dapat mengakibatkan perubahan yang kemudian menjalar ke perubahan lainnya. Contoh: Penemuan handphone dapat berpengaruh pada gaya hidup, karena lebih mudah untuk mengakses internet dimana saja dan kapansaja.

3) Pola memusat
Artinya penemuan baru yang mengakibatkan satu jenis perubahan. Contoh: Penemuan mobil, kereta api, dan sarana transportasi lainnya membuat semakin efisiennya gerak masyarakat.



EmoticonEmoticon